SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT UPT PUSKESMAS CIPANAS KABUPATEN GARUT UPT PUSKESMAS CIPANAS GARUT: Januari 2021

28 Januari 2021

ISOLASI MANDIRI PROMKES PUSKESMAS CIPANAS

 







Tak Kenal Maka Tak Kebal!

 Vaksinasi, cara aman tubuh untuk kenal, lawan, dan kebal dari penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri.

Proses pengembangan vaksin diawasi dengan ketat melalui tahapan uji praklinis dan klinis secara lengkap agar vaksin yang dihasilkan aman dan efektif.

Vaksinasi juga tak hanya lindungi diri sendiri. Orang yang belum bisa divaksinasi, seperti bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan penyakit tertentu dapat terlindungi jika mayoritas masyarakat sudah divaksinasi. 

Lindungi diri, orang tersayang dan negeri dengan vaksinasi. 

Dan, siap divaksinasi saat vaksin COVID-19 siap!

#TakKenalTakKebal #VaksinUntukNegeri

#LindungiDiriLindungiNegeri


Vaksin Sinovac tiba di Puskesmas Cipanas Garut

 


sosialisasi dan mekanisme vakisn covid 19 pkm cipanas garut

 


24 Januari 2021

Meskipun Ada Vaksin, WHO Peringatkan Tetap Waspada Covid-19

 Petugas medis memeriksa alat pendingin vaksin COVID-19 di Ruang menyimpanan vaksin, puskesmas Cipanas, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (1/12/2020). Sejumlah puskesmas di Garut telah menyiapkan alat pendingin vaksin COVID-19 untuk jenis vaksin sinovac dan sinopharm yang akan didistribusikan pada awal tahun 2021 mendatang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat memperingatkan pemerintah dan warga untuk tidak melepaskan kewaspadaan mereka atas pandemi COVID sekarang vaksinasi sudah dekat, dengan mengatakan sistem perawatan kesehatan masih bisa goyah di bawah tekanan.


Inggris menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer Inc pada hari Rabu, meningkatkan harapan bahwa gelombang akan segera berbalik melawan virus yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang secara global, menghantam ekonomi dunia dan meningkatkan kehidupan normal selama miliaran.

“Kemajuan dalam vaksin memberi kita semua dorongan dan sekarang kita dapat mulai melihat cahaya di ujung terowongan. Namun, WHO khawatir bahwa ada persepsi yang berkembang bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir, ”kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa, Jumat (4/12).

Tedros mengatakan pandemi masih berjalan panjang dan keputusan yang dibuat oleh warga dan pemerintah akan menentukan jalannya dalam jangka pendek dan kapan pandemi pada akhirnya akan berakhir.

“Kami tahu ini adalah tahun yang sulit dan orang-orang lelah, tetapi di rumah sakit yang beroperasi pada atau melebihi kapasitas itu yang paling sulit. Kenyataannya adalah saat ini, banyak tempat menyaksikan penularan virus COVID-19 yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif, dan petugas kesehatan." tuturnya.

Dua vaksin yang menjanjikan dapat segera menerima otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), dan sekitar 20 juta orang Amerika dapat divaksinasi tahun ini, membantu membendung gelombang virus di negara yang paling parah terkena dampak di dunia.

Namun, ahli darurat utama WHO Mike Ryan juga memperingatkan agar tidak berpuas diri setelah peluncuran vaksin, mengatakan bahwa meskipun mereka adalah bagian utama dari pertempuran melawan COVID-19, vaksin tidak akan dengan sendirinya mengakhiri pandemi.

“Vaksin tidak sama dengan nol COVID,” kata Ryan. Ryan mengatakan beberapa negara harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan atau mereka akan mengambil risiko "ledakan" dalam kasus-kasus, dan wabah pandemi.

“Kami berada di momen penting di beberapa negara. Ada sistem kesehatan di beberapa negara yang hampir runtuh, ”katanya, tanpa menyebut negara tertentu.

WHO telah mendukung program vaksin global COVAX yang berupaya memastikan distribusi vaksin yang adil dan hingga saat ini telah melibatkan 189 negara.

Kepala ilmuwan WHO mengatakan dia berharap setengah miliar dosis vaksin akan tersedia untuk didistribusikan oleh skema COVAX pada kuartal pertama 2021, dengan rencana awal untuk memvaksinasi 20 persen populasi berisiko tertinggi, termasuk petugas kesehatan dan orang yang berusia di atas. 65.

“Tujuannya adalah untuk mendapatkan setidaknya 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021 yang akan cukup untuk memvaksinasi 20 persen populasi negara yang menjadi bagian dari COVAX,” kata kepala ilmuwan Soumya Swaminathan dalam konferensi pers.

Menurut Swaminathan, ini akan cukup untuk mengakhiri fase akut pandemi dengan mengurangi kematian dan dampaknya pada sistem kesehatan.

COVAX dipimpin bersama oleh aliansi vaksin GAVI, WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Amerika Serikat belum menandatangani skema tersebut, setelah mendapatkan kesepakatan bilateral.

https://ihram.co.id/berita/qkum6b385/meskipun-ada-vaksin-who-peringatkan-tetap-wapada-covid19


Alumni dan Mahasiswa ITB Asal Garut Salurkan APD

 

Kepala Puskesmas Cipanas Garut, Jawa Barat, Hj. Husnul Khotimah tengah menerimaan bantuan 20 APD dari mahasiswa dan alumni ITB



Himpunan alumni mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) asal Garut, dan mahasiswa ITB asal Kabupaten Garut, menyalurkan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan (Nakes) di daerah yang dinyatakan Zona Merah oleh Pemkab Garut. Bantuan APD tersebut diantaranya diberikan ke Puskemas Cipanas di Kecamatan Tarogong Kaler.


” Kami salurkan bantuan APD ini ke daerah Zona Merah di Garut, masing-masing 20 unit, dengan harapan bisa membantu pekerjaan para Nakes supaya terhindar dari penyebaran Covid 19,” ujar Fajar Tawakal Gumelar, mahasiswa ITB, semester 8, Sabtu (04/10/2020).



Kepala Puskesmas Cipanas, Garut, Hj. Husnul Khotimah.

Menurut Fajar, sebelum menyalurkan APD, di awal Pandemi Covid 19 ini pernah pula menyalurkan bantuan berupa nutrisi. ” Insya Alloh kami akan terus menggalang dana, baik berupa uang, APD, atau yang lainnya untuk kami salurkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cipanas, Hj. Husnul Khotimah, mengungkapkan terima kasihnya atas bantuan yang diterimanya itu.

” Terus terang kami sangat membutuhkan APD ini, karena persediaan kami kurang, sementara tugas pelayanan kami  setiap hari terus menerus. Alhamdulillah kami dapat bantuan dari berbagai pihak,” ujarnya.

Dikatakannya, usai melaksanakan Swab Test terhadap  ribuan pegawa perhotelan, perkantoran dan aparat desa. Kini pihaknya tengah melakukan pendataan rumah makan, atau restoran yang ada di wilyah kerja Puskesmasnya.

” Kami lakukan pendataan ke rumah rumah makan, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19, karenanya harus dilakukan skrining, tapi memang respon dari mereka berbeda beda, makanya kami akan menyatukan persefsinya dulu, mudah mudahan mereka bisa bekerja sama seperti perhotelan kemarin,” katanya.

Disebutkannya, dari Juni hingga akhir September 2020,  pihaknya sudah melaksanakan Swab Test terhadap 1300 orang di wilayah kerjanya. (Jay).

https://www.kandaga.id/alumni-dan-mahasiswa-itb-asal-garut-salurkan-apd/

Puskesmas di Garut Bersiap Sambut Vaksin Corona

 Puskesmas di Garut mulai bersiap menyambut datangnya vaksin virus Corona atau COVID-19. Selain menyiapkan tenaga kesehatan, sejumlah fasilitas penunjang lainnya juga disiapkan.


Salah satu pusat kesehatan masyarakat yang mulai bersiap adalah Puskesmas Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler. Di puskesmas ini, tempat penyimpanan vaksin sudah disiapkan.


Pihak puskesmas menyiapkan sebuah tempat khusus untuk menyimpan vaksin COVID-19. Bentuknya seperti boks berukuran besar.


“Ini untuk persiapan vaksinasi COVID-19. Pelaksanaannya mungkin sekitar awal tahun,” ucap Kepala Puskesmas Cipanas, Khusnul Khotimah, Rabu (2/12/2020).


Selain menyiapkan tempat penyimpanan vaksin, Puskesmas Cipanas juga menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan yang nantinya akan dikerahkan untuk melakukan vaksinasi. Mereka sudah dilatih.


“Sudah ada tenaga medis yang dilatih untuk persiapan vaksinasi. Jadi kita tunggu dropping vaksinnya,” ujar Khusnul.


Vaksin COVID-19 rencananya mulai didistribusikan oleh pemerintah pusat awal 2021 mendatang. Ada dua jenis vaksin yang akan didistribusikan yakni Sinovac dari Biofarma dan Sinopharm dari Kimia Farma.


Khusnul menambahkan, ada sekitar dua ribuan warga Tarogong Kaler yang akan disuntik vaksin oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Cipanas ini. “Di wilayah kerja puskesmas, ada sekitar 2.000. Di antaranya tenaga kesehatan, jejaring klinik, kemudian ASN, guru, pelayanan umum seperti pegawai hotel dan rumah makan. Itu tahap pertama,” tutur Khusnul.


Sumber: detik.com

PKM Cipanas Berupaya Maksimal Lindungi Nakesnya Dari Ancaman Covid 19

 Dalam dua minggu terakhir banyak tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang terpapar Covid 19. Sehingga pusat layanan kesehatan, tempat dimana Nakes terpapar virus tersebut, terpaksa ditutup untuk beberapa waktu.

Tak ingin Nakesnya terpapar corona,  manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Cipanas, yang berada di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, berupaya ekstra lindungi Nakesnya dari virus yang menakutkan itu.

” Di wilayah kerja Puskesmas Cipanas ini memang lagi meningkat jumlah kasus Positif nya, terutama dari kluster keluarga, ada juga dari tenaga kesehatan. Nah kita sebagai petugas kesehatan yang masih sehat, harus benar-benar menjaga kondisi, dengan memperketat protokol kesehatan, dan selalu berdo’a kepada Alloh SWT, supaya tetap sehat dan bisa melayani masyarakat dengan maksimal,” Kata Kepala PKM Cipanas, Hj. Husnul Khotimah, Sabtu (14/11/2020).

Selain itu, lanjut Husnul, Ia juga selalu berupaya memberikan extrafood dan extra vitamin kepada anak buahnya, dan selalu mengingatkan untuk bahagia, agar bisa menekan stres untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak menurun. Ia juga berupaya hadir di Puskesmasnya meskipun hari libur, untuk mensupport anak buahnya.

” Kita juga mengatur jadwal kerja WFH dan WFO. Dan bila ada karyawan yang sakit, kita anjurkan untuk berobat dan istirahat di rumah,” Imbuhnya.

Selain memperketat protokol kesehatan (Prokes) terhadap pegawai Puskesmasnya, diberlakukan juga kepada pengunjung.

” Untuk pengunjung kita juga selalu mengingatkan protokol kesehatan, dan pengunjung kita batasi, supaya tidak bergerombol di dalam, di luar juga harus jaga jarak,” Ucapnya.

Dan Ia menghimbau kepada masyarakat yang merasa ada maslah dengan kesehatannya, supaya segera mendatangi Puskesmasnya, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, kaitan dengan Pandemi Copid 19. (Asep Sudrajat).

https://www.kabarnusantara.id/pkm-cipanas-berupaya-maksimal-lindungi-nakesnya-dari-ancaman-covid-19/

Puskesmas untuk Vaksinasi Covid-19

 

Garut Siap Perbanyak Puskesmas untuk Vaksinasi Covid-19. Petugas medis memeriksa alat pendingin vaksin COVID-19 di Ruang menyimpanan vaksin, puskesmas Cipanas, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan 67 puskesmas untuk memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19 tahap pertama dengan prioritas para tenaga kesehatan dan unsur pimpinan daerah seperti bupati dan wakil bupati.

"Ini kita gunakan di puskesmas, ada 67 tapi kita akan memperbanyak untuk memberikan kemudahan di beberapa tempat sesuai dengan kebutuhan, di puskesmas dulu yang akan diberikan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai meninjau simulasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jumat (8/1).

Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah siap melaksanakan vaksinasi dengan menyiapkan seluruh tempat pelayanan kesehatan tersebar di setiap kecamatan berikut petugasnya sudah mendapatkan pelatihan. Pemkab Garut juga sudah mensimulasikan tahapan pelaksanaan vaksinasi sesuai prosedur yang ditetapkan mulai dari pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin, sampai dengan pemantauan setelah divaksin.

https://republika.co.id/berita/repjabar/berita-jabar/qmm75i366/garut-siapkan-67-puskesmas-untuk-vaksinasi-covid19

Tim Monitoring Rapid Tes Antigen Jabar Datangi PUskesmas Cipanas

 


Tim Monitoring Disparbud Jawa Barat didampingi Husnul Khotimah di Posko Kesehatan Puskesmas Cipanas Tarogong Kaler


Kandaga.id- Tim monitoring  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, mendatangi Puskesmas Cipanas Kabupaten Garut, untuk memantau pelaksanaa Rapid tes antigen di tempat wisata air panas Cipanas.

” Kami tim monitoring  dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, ditugaskan untuk memonitor pelaksanaan kegiatan Rapid tes antigen di Kabupaten Garut. Siapa saja yang di-Rapid tes, berapa banyak, dan kami akan monitor dari tanggal 24 Desember 2020, sampai 08 Januari 2021,” ungkap Dedah Ratikah didampingi Kepala Puskesmas Cipanas, Hj. Husnul Khotimah, saat melakukan monitoring di Puskesmas Cipanas Garut, Kamis (31/12/2020).

Dikatakannya, selain memonitor pelaksanaan Rapid tes antigen di Puskesmas Cipanas dan Terminal Guntur Ciawitali Garut, tim monitor ini juga mantau pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) ke restoran, hotel dan tempat wisata. Kita juga memantau pelaksanaan Prokes menyangkut pelaksanaan pemakaian masker, mencuci tangan pake sabun dan jaga jaraknya, baik oleh pengelola, pegawai dan pengunjung tempat tempat tadi,” tuturnya

Dedah menilai sangat baik pelaksanaan Prokes di tempat wisata dan hotel yang ada di Garut ini.

” Sangat baik (pelaksanaan Prokes), saya salut penerapan Prokes di tempat tempat wisata yang ada di Garut ini, pantas kalau Garut imi mendapatkan penghargaan dari Provinsi,” ucapnya.

Kepala Puskesmas Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Hj. Husnul Khotimah, menyebutkan, pelaksanaab Rapid tes antigen di Posko Kesehatan  yang ada di Puskesmasnya dilakukan dengan selektif.

” Pelaksanaan Rapid tes di Posko Kesehatan kami, benar benar dilakukan secara lebih selektif. Artinya hanya dilakukan bagi mereka yang akan keluar kota, atau yang memiliki gejala. Untuk yang memiliki gejala di sini kami konsultasikan dengan dokter yang dipasilitasi oleh Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Untuk hari pertama, Rabu kemarin, menurut Husnul, pihaknya menerima jatah alat Rapid tes antigen sebanyak 23, dan sisanya hari ini hanya 9. ” Kalau sudah habis nanti kami komunikasikan dengan Dinkes, apakah akan ditambah lagi, atau tidak, karena kami ditugaskan sampai tanggal 04 Januari 2021,” Imbuhnya.


Khusus malam tahun baru nanti Posko Kesehatannya siaga 24 jam, untuk melayani masyarakat, terutama para tamu yang datang dari luar  Garut. (Jay).